Seni budaya leluhur adat Dayak di Kutai Barat (Kubar) harus terus dilestarikan, termasuk oleh kaum muda yang harus terlibat berperan sebagai generasi penerus. Harapan ini dikatakan Bupati Kubar Ismael Thomas saat mengikuti prosesi upacara adat Ngugu Tahun yang ditandai pemotongan Kerbau di Kampung Bentas, Kecamatan Siluq Ngurai, Selasa (16/6). Acara ini juga dihadiri Sekretaris Kabupaten Drs Yahya Marthan MM, Ketua TP PKK Kubar Ny Lucia Mayo Thomas, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kubar Ny Ice Latry Marthan, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kubar.
Kehadiran Bupati Kubar disambut upacara adat Tepung Tawar. Dalam kesempatan itu, Bupati menyerahkan bantuan sebesar Rp 20 juta kepada Kepala Adat Kampung Bentas. Lebih lanjut dijelaskan Bupati, dalam upaya pelestarian budaya lokal, bukan saja mengagungkan tetapi menjadi ciri khas bangsa.Di samping budaya, masyarakat juga tetap memelihara kelestarian lingkungan yang ada di sekitar dengan tetap menanam tanaman yang bermanfaat.
Berkaitan upacara Ngugu Tahun, Bupati mengatakan bahwa ritual ini merupakan ciri adat budaya yang hanya ada di Kubar, berasal dari suku Dayak Tunjung, Benuaq, dan Bentian.“Ini merupakan warisan yang harus dilestarikan. Untuk itulah terus bangun daerah ini sesuai visi Kubar 2006-2011,” harapnya. Bupati menambahkan, acara Ngugu Tahun ini merupakan acara kerakyatan yang merupakan bagian dari visi dan misi Kubar yang bertujuan melestarikan dan mengembangkan lingkungan hidup serta adat budaya.
Di samping itu Bupati juga meminta agar tidak hanya aspek pembangunan yang dibangun, jangan lupa tetap melestarikan lingkungan hidup. “Terus lakukan penghijauan di lingkungan untuk melestarikan alam. Tidak ada salahnya menanam karena memberikan kesejukan dan kedamaian,” himbau Bupati.(sumber kaltimpost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar