Mungkin sebagian dari kita sering melihat pakaian dayak yang dipakai oleh orang dayak ataupun yang dipakai pada saat pameran atau pesta budaya, namun tidak banyak dari kita yang tau nama pakaian adat yang dikenakan oleh laki-laki dan wanita dayak. Corak khas suku dayak yang terbentuk dari susunan manik-manik beraneka warna tampak kontras menghiasi kain hitam, yang diapakai sebagai bahan dasar pakaian adat dayak. Sehingga menunjukkan makna suku dayak yang memanfaatkan alam dengan arif di kehidupan sehari-hari.
Pakaian adat untuk wanita di namakan Ta a dan Pakaian Adat untuk Laki-laki dinamakan sapei sapaq. Biasanya pakaian adat itu mereka kenakan saat acara besar dan menyambut tamu agung.
Ta a terdiri dari da a, yaitu semacam ikat kepala yang terbuat dari pandan biasanya diapakai untuk orang tua. Atasan atau baju dinamakan sapei inoq dan bawahannya atau rok disebut ta a. Atasan dan bawahan ini semuanya dihiasi dengan manik-manik. Wanita yang memakai ta a ini biasanya melengkapi dengan uleng atau hiasan kalung manik yang untaiannya sampai bawah dada.
Sedangakan Sapei sapaq yang dikenakan laki-laki pada umumnya hampir sama dengan motif pakaian adat perempuan. Namun Sapei sapaq atasannya dibuat berbentuk rompi, dan bawahannya adalah cawat yang disebut abet kaboq. Biasanya para pria melengkapi sapei sapaq dengan mandau yang terikat dipinggang.
Sam Ien, adalah salah satu pengrajin pakaian adat dayak kenyah di Ritan Baru mengatakan motif tumbuh-tumbuhan khas dayak kenyah di pakaian adat itu juga dipadukan dengan gambar hewan misalnya harimau dan burung enggang.
“Jika di pakaian adat itu ada gambar enggang atau harimau, berarti yang memakainya keturunan bangsawan. Kalau hanya motif tumbuhan saja berarti orang biasa” .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar