Museum Kayu Tuah Himba terletak tidak jauh dari Kawasan Waduk Panji Sukarame yaitu berjarak sekitar 600 meter dari Waduk. Dibangun dengan bangunan kayu panggung yang berukuran 20 x 20 M². Yang melatar belakangi dibukanya objek wisata ini adalah karena adanya buaya yang telah diawetkan dalam Museum Kayu tersebut.
Di dalam Museum Kayu ini terdapat beragam jenis kayu-kayu yang ada di Pulau Kalimantan.
Koleksi dari Museum kayu ini, di antaranya adalah:
* Kerajinan Kutai yang terbuat dari rotan, berupa lemari kursi, lampu, tempat tidur dll
* Kerajinan Dayak, diantaranya adalah anjat, mandau, ukiran Dayak yang terbuat dari kayu ulin
* Miniatur rumah khas Dayak
* Jenis-jenis kayu di huatan daerah Kutai Kartanegara
* Koleksi jenis kayu 200 buah
* Koleksi jenis-jenis daun kayu yang dikeringkan 200 buah
* Koleksi biji-bijian
* Koleksi potongan log atau batangan pohon yang tumbuh di Hutan Kalimantan
* Buaya Muara yang diawetkan (jantan dan betina)
* Koleksi Kepiting pemakan sari kelapa
* Dan lain-lain.
Selain menampilkan hasil-hasil hutan, daya tarik utama yang disajikan Museum Kayu Tuah Himba yang menyedot perhatian pelancong umumnya adalah koleksi dua ekor ‘monster’ buaya yang telah diawetkan. Kedua ekor buaya muara (Crocodelus porosus) ini pernah menggegerkan masyarakat Kaltim pada tahun 1996 karena telah memangsa dua manusia di dua tempat terpisah yakni Sangatta (Kabupaten Kutai Timur) dan Muara Badak (Kukar) dalam selisih waktu hanya satu bulan.
Kedua buaya ini setelah dibunuh untuk mengeluarkan potongan tubuh korban yang tertinggal didalam perutnya, kemudian diawetkan untuk dipajang di Museum Kayu Tuah Himba. Siapa pun yang melihat buaya yang ditaruh dalam etalase kaca ini akan bergidik jika membayangkan buaya yang badannya 2-3 kali tubuh manusia tersebut benar-benar hidup.
Salah satu buaya muara yang pernah memakan korban manusia
Photo: Agri
Buaya pertama ditangkap pada 8 Maret 1996 di sungai Kenyamukan, Kecamatan Sangatta (waktu itu masih masuk wilayah Kabupaten Kutai sebelum pemekaran) setelah memangsa seorang wanita bernama Ny Hairani (35). Buaya jantan berusia sekitar 70 tahun dengan jenis kelamin jantan ini memiliki panjang sekitar 6,6 meter, berat 350 kg dan lingkar perut 1,8 meter.
Sementara buaya kedua dengan jenis kelamin betina yang memangsa pria bernama Baddu (40) di Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak (Kabupaten Kukar) berhasil ditangkap pada tanggal 10 April 1996. Buaya ini memiliki panjang 5,5 meter, berat 200 kg deng lingkar perut sekitar 1 meter.
Untuk melengkapi informasi mengenai kedua buaya yang telah diawetkan ini, pengelola Museum juga memajang guntingan koran yang berisi berita mengerikan mengenai buaya yang memangsa manusia ini, termasuk berita tertangkapnya buaya ini oleh pawang buaya yang sangat berpengalaman di Kutai.
Dengan karcis masuk hanya sebesar Rp 500 per orang baik untuk dewasa maupun anak-anak, para pelancong dapat memasuki Museum Kayu Tuah Himba untuk melihat-lihat koleksi hasil hutan dan dua buaya yang telah diawetkan tersebut. Museum Kayu ini buka hampir setiap hari, kecuali hari Senin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar