Jumat, 29 Juni 2012

Wisanggeni Lahir


Dikisahkan Arjuna diminta oleh para dewa untuk menghentikan keganasan raksasa yang mengobrak-abrik kahyangan untuk meminta Dewi Supraba sebagai istrinya. Arjuna berhasil menjalankan tugas tersebut, dan ia pun dihadiahi tujuh bidadari. Salah satu dari tujuh bidadari tersebut adalah Dewi Dresanala. Masalah timbul ketika Dewa Srani , putera Bethari Durga juga menginginkan Dewi Dresanala. Namun, Dresanala dan Dewasrani sudah terlanjur mengandung bibit benih Arjuna, dan Arjuna pun sepertinya memang menyayangi Dewi Dresanala. Ia sering ke kahyangan untuk menyambangi Dresanala.
Dewa Srani pun mengadu kepada ibunya, Bethari Durga. Bethari Durga pun bersedia membantu puteranya terebut untuk mendapatkan Dresanala dan menyingkirkan Arjuna. Menghadaplah keduanya kepada Bathara Guru , rajanya para dewa di paseban Agung.
Di Paseban Agung hadir dewa-dewa, Bathara Narada (patih dewa), Bathara Penyarikan, Bathara Indra, Bathara Kamajaya dan tentu saja Bathara Guru. Saat itu lah Dewa Srani mengutarakan maksudnya yaitu untuk menikahi Dewi Dresanala, yang didukung oleh Bathari Durga.
Bathara Guru pun termakan omongan Bethari Durga dan Dewa Srani, sang raja dewa pun mengeluarkan titah untuk mengusir Arjuna dan menggugurkan semua kandungan bidadari yang berasal dari benih Arjuna, serta mengawinkan Dresanala dengan Dewa Srani.
Bathara Narada dan Kamajaya tidak setuju dan berusaha mencegah apa yang telah diputuskan Bathara Guru. Namun Bathara Guru justru marah dan melepas pangkat dan kedudukan Bathara Narada sebagai dewa dan patihnya. Bathara Narada pun marah dan turun ke bumi bersama Kamajaya. Sementara itu pasukan dewa di bawah pimpinan Bathara Penyarikan dan Bathara Indra segera di utus untuk menjalankan perintah yaitu menggugurkan semua kandungan bidadari dan mengusir Arjuna dari kahyangan.
Pasukan dewa utusan Bathara Guru sampai di kediaman Dewi Dresanala. Dijumpainya pula Arjuna disana yang memang sedang mengunjungi Dewi Dresanala. Arjuna diusir dengan kasar  kembali ke dunia. Dewi Dresanala pun dipaksa untuk ikut ke kediaman Dewa Srani, karena saking sedihnya, Dewi Dresanala berteriak nyaring, dan lahirlah jabang bayi dari perutnya. Dan memang itu yang diinginkan ole h para dewa, mereka tidak perlu susah-susah untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan Dewi Dresanala secara paksa.
Bayi yang lahir dari rahim Dresanala tersebut langsung dipukuli oleh pasukan dewa utusan Bathara Guru. Namun anehnya, bayi terebut tidak mati tetapi semakin dipukul bayi terebut semakin besar. Bathara Indra dan Batara Penyarikan pun bingung, hingga ia mengeluarkan pusaka dan dihantamkannya pusaka tersebut ke bayi  Dresanala yang sudah merangkak. Namun bayi itu kemudian justru berubah menjadi anak kecil yang sudah bisa berjalan. Karena kehilangan akal sehatnya, bayi itu dimasukkan ke dalam kawah candradimuka.
Sementara Arjuna yang sudah kembali ke dunia melapor kepada  Semar kejadian yang ada di kahyangan hingga ia turun ke bumi. Ditambah lagi, pasukan baju barat dari sentra gandamayit kediaman Dewi Durga sempat menghambat langkah Arjuna. Semar pun naik darah dan pergi ke kahyangan untuk melihat sebenarnya apa yang terjadi.
Setelah melihat kejadian yang sebenarnya, Semar geram dan tidak sabar untuk menampar para dewa yang tidak memiliki rasa kasihan itu. Semar pun kemudian turun dan berdiri di samping kawah Candradimuka, tiba-tiba keluarlah seorang anak muda dari dalam kawah dengan tubuh berwarna merah api. Pemuda tersebut kemudian menghampiri Semar dan bertanya siapa dirinya dan siapa ayah ibunya.
Semar  pun kemudian memberi nama Wisanggeni kepada pemuda tersebut, setelah diberi nama  Wisanggeni, pemuda terebut menjadi sehat , segar dan penuh dengan kekuatan. Ia pun berterimakasih kepada Semar . 
Semar kemudian berkata, “ Jika kau ingin tahu siapa ayah ibumu, tanyalah kepada pasukan dewa itu?”.
Wisanggeni pun bertanya, “Bagaimana jika tidak dijawab?”. 
“Pukuli saja mereka, jia tidak dijawab”, Jawab Semar.
Wisanggeni pun menuruti perintah Semar, dihadangnya pasukan dewa dan bertanyalah ia siapa ayah dan ibunya. Seperti dugaan Semar semula, dewa-dewa tersebut tidak tahu siapa ayah dan ibu dari Wisanggeni. Wisanggeni pun kemudian mengamuk dan menghajar pasukan dewa sampai kocar-kacir, dan lari menghadap ke Bathara Guru. Wisanggeni mengikuti pasukan dewa ke hadapan Bathara Guru yang diiringi Semar dari jauh.
Mendengar laporan dari para dewa, Bathara Guru marah. Semar pun meminta Wisanggeni agar melakukan hal yang sama pada Bathara Guru. Wisanggeni kemudian bertanya siapa ayah dan ibunya kepada Bathara Guru. Namun Bathara Guru pun juga tidak tahu siapa ayah dan ibunya dari anak ini, maka bertandinglah Wisanggeni dengan Bathara Guru. Bathara Guru kalah dan melarikan diri ke dunia.
Wisanggeni mengikuti Bathara Guru yang lari ke dunia. Bathara Guru menemui Arjuna yang sedang bersedih bersama Werkudara. Ada pula dua orang yang membimbing Arjuna. Bathara Guru datang untuk meminta bantuan Arjuna untuk menghadapi anak setan yang telah mengacak-acak kahyangan. Meskipun ia sedang sedih karena perlakuan buruk dari para dewa, Arjuna pun siap maju menghadapi pengacau kahyangan tersebut. Namun kakaknya, Werkudara mencegahnya dan maju terlebih dahulu.
Melihat ada ksatria yang tinggi besar, Wisanggeni bertanya kepada Semar, siapa ksatria tersebut. Semar menjawab bahwa ia adalah Werkudara. Wisanggeni pun sudah siap untuk menghajar Werkudara, namun dilarang oleh Semar dan menyurh Wisanggeni untuk menghantam Kuku Pancanaka Werkudara yang merupakan titik kelemahannya. Tidak salah lagi, setelah terjadi perkelahian, Werkudara pun akhirnya mundur ketika Wisanggeni menghantam kukunya. 
Akhirnya Aejuna pun maju, namun sebelum terjadi perkelahian diantara ayah dan anak ini, Wisanggeni sempat bertanya kepada Semar, siapa ksatria kedua yang  hendak dihadapinya tersebut. “ Siapa ksatria kedua yang hendak kuhadapi ini?”
“Dia ayahmu..jangan melawannya” , Jawab Semar
Wisanggeni pun bertarung tanpa kekuatan, dia hampir dihunud keris Arjuna, namun kemudian dihalang-halangi Semar. Semar berkata, “ Lebih baik bunuh saya saja, karena dia ini anakmu”. Kedua nya pun saling berpelukan sambil menangis.
Sementara itu, Werkudara ngamuk setelah tahu bahwa Bathara Guru yang salah. Dan dua orang pertapa pembimbing Arjuna tersebut berubah menjadi Bathara Narada dan Kamajaya setelah tidak kuat berhadapan dengan Semar. Bathara Guru pun mita maaf pada Semar, Bathara Narada, Arjuna dan Wisanggeni. Bathara Guru pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Setelah itu, Wisanggeni pergi ke kediaman Dewa Srani  untuk melabraknya. Dewa Srani dipukuli oleh Wisanggeni dan mengajak Dewi Dresanala pulang. Semantara Semar berhadapan dengan Bathar Durga, Bathari Durga tidak kuasa melawan Semar .

Wisanggeni

 
Bambang Wisanggeni adalah nama seorang tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam wiracarita Mahabharata, karena merupakan tokoh asli ciptaan pujangga Jawa. Ia dikenal sebagai putra Arjuna yang lahir dari seorang bidadari bernama Batari Dresanala, putri Batara Brama. Wisanggeni merupakan tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. Ia dikenal pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kesaktian luar biasa.
Kisah kelahiran Wisanggeni diawali dengan kecemburuan Dewasrani, putra Batari Durga terhadap Arjuna yang telah menikahi Batari Dresanala. Dewasrani merengek kepada ibunya supaya memisahkan perkawinan mereka. Durga pun menghadap kepada suaminya, yaitu Batara Guru, raja para dewa.
Atas desakan Durga, Batara Guru pun memerintahkan agar Batara Brama menceraikan Arjuna dan Dresanala. Keputusan ini ditentang oleh Batara Narada selaku penasihat Batara Guru. Ia pun mengundurkan diri dan memilih membela Arjuna.
Brama yang telah kembali ke kahyangannya segera menyuruh Arjuna pulang ke alam dunia dengan alasan Dresanala hendak dijadikan Batara Guru sebagai penari di kahyangan utama. Arjuna pun menurut tanpa curiga. Setelah Arjuna pergi, Brahma pun menghajar Dresanala untuk mengeluarkan janin yang dikandungnya secara paksa.
Dresanala pun melahirkan sebelum waktunya. Durga dan Dewasrani datang menjemputnya, sementara Brama membuang cucunya sendiri yang baru lahir itu ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa.
Narada diam-diam mengawasi semua kejadian tersebut. Ia pun membantu bayi Dresanala tersebut keluar dari kawah. Secara ajaib, bayi itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda. Narada memberinya nama Wisanggeni, yang bermakna “racun api”. Hal ini dikarenakan ia lahir akibat kemarahan Brama, sang dewa penguasa api. Selain itu, api kawah Candradimuka bukannya membunuh justru menghidupkan Wisanggeni.
Atas petunjuk Narada, Wisanggeni pun membuat kekacauan di kahyangan. Tidak ada seorang pun yang mampu menangkap dan menaklukkannya, karena ia berada dalam perlindungan Sanghyang Wenang, leluhur Batara Guru. Batara Guru dan Batara Brama akhirnya bertobat dan mengaku salah. Narada akhirnya bersedia kembali bertugas di kahyangan.
Wisanggeni kemudian datang ke Kerajaan Amarta meminta kepada Arjuna supaya diakui sebagai anak. Semula Arjuna menolak karena tidak percaya begitu saja. Terjadi perang tanding di mana Wisanggeni dapat mengalahkan Arjuna dan para Pandawa lainnya.
Setelah Wisanggeni menceritakan kejadian yang sebenarnya, Arjuna pun berangkat menuju Kerajaan Tunggulmalaya, tempat tinggal Dewasrani. Melalui pertempuran seru, ia berhasil merebut Dresanala kembali. Sifat dan Kesaktian
Secara fisik, Wisanggeni digambarkan sebagai pemuda yang terkesan angkuh. Namun hatinya baik dan suka menolong. Ia tidak tinggal di dunia bersama para Pandawa, melainkan berada di kahyangan Sanghyang Wenang, leluhur para dewa. Dalam hal berbicara, Wisanggeni tidak pernah menggunakan basa krama (bahasa Jawa halus) kepada siapa pun, kecuali kepada Sanghyang Wenang.
Kesaktian Wisanggeni dikisahkan melebihi putra-putra Pandawa lainnya, misalnya Antareja, Gatutkaca, ataupun Abimanyu. Sepupunya yang setara kesaktiannya hanya Antasena saja. Namun bedanya, Antasena bersifat polos dan lugu, sedangkan Wisanggeni cerdik dan penuh akal.
Menjelang meletusnya perang Baratayuda, Wisanggeni dan Antasena naik ke Kahyangan Alang-alang Kumitir meminta restu kepada Sanghyang Wenang sebelum mereka bergabung di pihak Pandawa. Akan tetapi, Sanghyang Wenang telah meramalkan, pihak Pandawa justru akan mengalami kekalahan apabila Wisanggeni dan Antasena ikut bertempur.
Setelah melalui beberapa pertimbangan, akhirnya Wisanggeni dan Antasena memutuskan untuk tidak kembali ke perkemahan Pandawa. Keduanya rela menjadi tumbal demi kemenangan para Pandawa. Mereka pun mengheningkan cipta. Beberapa waktu kemudian keduanya pun mencapai moksa, musnah bersama jasad mereka.

Rabu, 27 Juni 2012

Jenis Uang Logam Terlangka Di Indonesia

Apakah anda tahu jenis logam di Indonesiadari masa ke masa? Inilah jenis logam terlangka yang pernah ada di indonesia.
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri for the children of the world
seri/ emisi : Seri for the children of the world
pecahan : Rp 150.000
jaman/masa : Jaman RI Kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 31 january 2000
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 6,22 gram
- tebal : -
- diameter : 22,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia” dan logo unicef
- belakang : Gambar anak laki-laki bermain kuda lumping, teks “for the children of the world” dan ”
- samping : Bergerig
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri demokrasi/1995
seri/ emisi : Seri demokrasi/1995
pecahan : Rp 300.000
jaman/masa: Jaman RI Kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 16 august 1995
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 17,00 gram
- tebal : 1,85 mm
- diameter : 25,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia” dan “300000 rupiah”
- belakang : Gambar temu wicara presiden soeharto dengan masyarakat, logo dhn-45 dan “50 tahun ri”
- samping : 5 garis di 4 tempat berbeda, teks 17 g., logo perum peruri, dan nomor seri 5 angka
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri presiden ri/1995
seri/ emisi : Seri presiden RI
pecahan : Rp 850.000
jaman/masa: Jaman RI Kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 16 august 1995
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 50,00 gram
- tebal : 2,78 mm
- diameter : 35,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia” dan “850000 rupiah”
- belakang : Gambar presiden soeharto, teks “lima puluh tahun kemerdekaan republik indonesia”
- samping : 5 garis ditempat 4 berbeda, teks 17 g., logo perum peruri
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia emisi 1970
seri/ emisi : Emisi 1970
pecahan : Rp 20.000
jaman/masa: Jaman RI Kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 17 august 1970
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 49,37 gram
- tebal : -
- diameter : 50,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar ukiran garuda bali, teks “25 tahun kemerdekaan republik indonesia”
- belakang : Gambar lambang negara garuda pancasila, logo “bank indonesia” dan “2000 rupiah”
- samping : Rata
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia emisi 1970
seri/ emisi : Emisi 1970
pecahan : Rp 2.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 17 august 1970
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 4,93 gram
- tebal : -
- diameter : 18,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar burung cenderawasih dan teks “25 tahun kemerdekaan republik indonesia”
- belakang : Gambar lambang negara garuda pancasila, logo “bank indonesia dan “2000 rupiah”
- samping : Rata
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri cagar alam/1974
seri/ emisi : Seri cagar alam/1974
pecahan : Rp 5.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 01 october 1974
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

ukuran
- berat : 35,00 gram
- tebal : 2,87 mm
- diameter : 42,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia”
- belakang : Gambar orang utan, nominal “rp 5000″
- samping : Bergerigi
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri cagar alam/1987
seri/ emisi : Seri cagar alam/1987
pecahan : Rp 10.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 01 october 1987
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

ukuran
- berat : 19,44 gram
- tebal : -
- diameter : 36,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia”
- belakang : Gambar babirusa, nominal “rp 10000″
- samping : Bergerigi
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri cagar alam/1987
seri/ emisi : Seri cagar alam/1987
pecahan : Rp 200.000
jaman/masa : Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 01 october 1987
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 10,00 gram
- tebal : -
- diameter : 25,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia”
- belakang : Gambar badak jawa bercula satu, nominal “rp 200000″
- samping : Bergerigi
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri save the children fund/1990
seri/ emisi : Seri save the children fund/1990
pecahan : Rp 200.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 01 december 1992
- penarikan : 31 december

warna dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

ukuran
- berat : 10,00 gram
- tebal : -
- diameter : 25,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia”
- belakang : Teks “save the children” dan “200.000 rupiah”
- samping : Bergerigi
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri save the children fund/1990
seri/ emisi : Seri save the children fund/1990
pecahan : Rp 10.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 01 december 1992
- penarikan : 31 december

warna dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

ukuran
- berat : 19,44 gram
- tebal : -
- diameter : 36,00 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia”
- belakang : Gambar 2 anak bermain badminton, teks “save the children” dan “10000 rupiah”
Nama uang : Uang logam khusus bank indonesia seri for the children of the world
seri/ emisi : Seri for the children of the world
pecahan : Rp 10.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

tanggal
- penerbitan : 31 january 2000
- penarikan : -

warna dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

ukuran
- berat : 28,28 gram
- tebal : -
- diameter : 38,61 mm

ciri-ciri
- depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks “bank indonesia” dan logo unicef
- belakang : Gambar kegiatan pramuka, penanaman sejuta pohon, teks “for the children of the world” dan
- samping : Bergerigi
Nama Uang : Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Cagar Alam/1974
Seri/ Emisi : Seri Cagar Alam/1974
Pecahan : Rp 100.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal
- Penerbitan : 01 October 1974
- Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 33,347 gram
- Tebal : 2,49 mm
- Diameter : 34,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, teks “BANK INDONESIA”
- Belakang : Gambar Komodo, nominal “Rp 100000″
- Samping : Bergerigi
Nama Uang : Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Cagar Alam/1974
Seri/ Emisi : Seri Cagar Alam/1974
Pecahan : Rp 2.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Perak
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal
- Penerbitan : 01 October 1974
- Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Putih
- Belakang : Putih

Ukuran
- Berat : 25,31 gram
- Tebal : 2,75 mm
- Diameter : 38,61 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, Teks “BANK INDONESIA”
- Belakang : Gambar harimau jawa, nominal “Rp 2000″
- Samping : Bergerigi
Nama Uang : Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970
Seri/ Emisi : Emisi 1970
Pecahan : Rp 25.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal
- Penerbitan : 17 August 1970
- Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 61,71 gram
- Tebal : -
- Diameter : 55,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar Jenderal Sudirman, teks “25 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA”
- Belakang : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, logo “Bank Indonesia” dan 25000 RUPIAH”
- Samping : Rata
Nama Uang : Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970
Seri/ Emisi : Emisi 1970
Pecahan : Rp 10.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal
- Penerbitan : 17 August 1970
- Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 24,68 gram
- Tebal : -
- Diameter : 40,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar penari wayang orang wanita, teks “25 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA”
- Belakang : Gambar Lambang Negara Garuda Pancasila, logo “Bank Indonesia” dan “10000 RUPIAH”
- Samping : Rata
Nama Uang : Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970
Seri/ Emisi : Emisi 1970
Pecahan : Rp 5.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal
- Penerbitan : 17 August 1970
- Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 12,43 gram
- Tebal : -
- Diameter : 30,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gbr arca batu manjusri dari candi Tumpang Malang,Teks 25 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK

INDONESIA
- Belakang : Gambar lambang negara garuda pancasila, logo “Bank Indonesia” dan “5000 RUPIAH”
- Samping : Rata

Uang-Uang Tempo Dulu























Adakah hubungan gempa dengan gerhana ?


Fase-fase bulan

Gempa menjelang magrib tanggal 4 Juni 2012 yang terjadi diselatan Jawa yang menggetarkan Sukabumi hingga Jakarta bersamaan dengan gerhana bulan sebagian. Tentunya spekulasi menghubungkan gempa dengan gerhana menjadi perbincangan lagi. Diskusi dan perdebatan ini telah menjadi subyek perdebatan yang hebat selama bertahun-tahun.
Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa gempa bumi disebabkan oleh perubahan stres akibat deformasi karena gerakan lempeng litosfer bumi.


 USGS memperkirakan besarnya gempa ini MW5.8 dengan kedalaman 80Km. Itulah sebabnya tidak terasa besar dampak goyangnya. Hasil momen tensornya menunjukkan gempa akibat gesekan zona subduksi kerak australia yang menunjam dibawah Pulau Jawa.

Pada saat gerhana, pasang laut memiliki tingkat kenaikan pasang-surut yang optimum, karena posisi bulan matahari dan bumi yang segaris. ini yang akan mempengaruhi gaya-gaya yang berlaku pada batuan (kerak). Namun, tarikan gravitasi bulan dan matahari diperkirakan tidak menimbulkan deformasi elastis dari bumi yang solid mirip dengan pasang surut laut. Jenis deformasi memang reversibel (dapat diulang, karena sifat elastisitas mirip seperti karet). Setelah gaya tidak lagi diterapkan, objek kembali ke bentuk aslinya. Pasang surut Bumi juga memiliki baik (14 hari) diurnal (12-jam) dan dua mingguan periode.
Graphic on how the Moon and Sun affect the tides
Gerhana selalu terjadi bila bulan bumi dan matahari dalam posisi segaris. Dimana saat itu akan terjadi pasang naik-surut yang optimum.

Selain itu, pasang surut laut yang seolah-olah telah melakukan bongkar muat diatas kerak bumi sebagai perubahan tinggi permukaan laut. Namun diperkirakan tekanan akibat pasang surut Bumi hanya ~ 4 kPa, trerlalu kecil bila dibandingkan dari gaya akibat gerakan lempeng tektonik.
Gagasan bahwa pasang surut bumi dapat mempengaruhi aktivitas gempa bumi telah ada selama lebih dari 100 tahun, tetapi meskipun ini hubungan antara peningkatan aktivitas gempa bumi dan pasang surut maksimum belum jelas ditunjukkan.

Adakah korelasi antara pasang surut Bumi dan terjadinya gempa?

Beberapa penelitian melaporkan tidak ada korelasi antara gelombang bumi dan terjadinya gempa bumi, misalnya Kennedy et al, 2004..
Penelitian lain melaporkan korelasi positif kecil, misalnya Kasahara, 2002.
Gempa bumi terjadi ketika stres pada patahan melebihi ambang batas kritis untuk pecah sebuah patahan Hal ini juga diketahui bahwa penerapan stres tambahan ke sistem sesar yang dekat dengan kegagalan dapat memulai pecah dan menghasilkan gempa (jerami yang mematahkan punggung unta).
Ada kemungkinan bahwa pengangkatan akibat pasang surut bumi dapat mengurangi tekanan normal yang mempengaruhi  patahan secara bersamaan. Beberapa penelitian terbaru oleh Metivier dkk. (2009) menyajikan bukti untuk ini.
Namun, bahkan jika ada hubungan statistik antara pasang surut Bumi dan aktivitas gempa bumi, itu tidak benar-benar membantu dalam hal prediksi gempa, karena kita tidak memiliki cara untuk mengukur besaran gaya pada zona patahan.
Pada saat terjadinya supermoon, tarikan gravitasi bulan pada bulan perigeepun tidak cukup memiliki perbedaan gaya tarik yang besar dibandingkan dengan waktu lain secara signifikan, sehingga tidak mampu mengubah ketinggian pasang surut yang memicu gempa bumi.

Hubungan korelasi pasangsurut dan terjadinya gempa.

Secara ilmiah hanya diketahui hubungan korelasionalnya seperti diatas ini, artinya memang banyak kejadian gempa yang bersamaan dengan pasut. Tetapi tidak setiap pasut terjadi gempa. Gejala ini tidak dapat dipakai sebagai metode untuk meramalkan. Hanya untuk kewaspadaan.
Mirip seperti longsoran terjadi bila musim hujan, ini benar kan ? Tetapi apakah setiap hujan menyebabkan longsor ? Tentu tidak dan hingga kinipun hujan tetap tidak dipakai sebagai pertanda atau ramalan bakalan longsor. Hanya meningkatkan kewaspadaan saja.
Demikian juga gerhana yang terjadi pada saat pasut optimum, tidak dapat dipakai sebagai ramalan gempa.

Posted by Dongeng Geology

Masih penasaran ?

Coba baca-baca tulisan dan paper ilmiahnya disini :
  • Cochran et al. 2004. Earth Tides Can Trigger Shallow Thrust Fault Earthquakes, Science, 306, 5699, 1164–1166.
  • Kasahara. 2002. Tides, Earthquakes, and Volcanoes, Science 297, 348
  • Kennedy et al. 2004. Earthquakes and the Moon: Syzygy Predictions Fail the Test, Seismological Research Letters, 75, 5
  • Metivier et al. 2009. Evidence of earthquake triggering by the solid earth tides, Earth and Planetary Science Letters 278 (2009) 370–375
  • Tanaka. 2010. Tidal triggering of earthquakes precursory to the recent Sumatra megathrust earthquakes of 26 December 2004 (Mw 9.0), 28 March 2005 (Mw 8.6), and 12 September 2007 (Mw 8.5), Geophysical Research Letters, 37, L02301

Mitos awan gempa !

Myth : a usually traditional story of ostensibly historical events that serves to unfold part of the world view of a people or explain a practice, belief, or natural phenomenon.
Tidak mudah ‘menghalau’ (mendebat mitos awan gempa, mitos itu sendiri berkembang karena memang manusia menginginkan sesuatu dengan cara cepat. Penjelasan-penjelasan ilmiah semu (psudoscience) sering mengikuti berkembangnya mitos-mitos tentang gejala alam.
Darimana mitos awan ini berkembang, apa saja penjelasan psudo science yg ada, apa yg paling mungkin menjelaskannya, apakah ada cara yg sederhana untuk “mendebat“nya ?

Awan Kobe di Jepang. Mengapa awan ini begitu terkenal ?
Isu “awan gempa” bermula dengan kejadian gempa di Kobe. Gempa yg terjadi di Kobe tahun 1995 merupakan kejadian gempa yg menelan banyak korban. Jepang yg sudah canggih dalam hal ilmu kegempaanpun masih juga mengalami musibah dan bencana. Dan seolah olah menjadikan “monumen” khusus di abad moderen di Jepang. gempa berkekuatan 6.9 ini menjadi “insiden” khusus buat jepang. Nah, itulah kemudian banyak bermunculan issue-issue seputar gempa Jepang ini. Salah satunya “isu awan lurus” ini berawal dari bencana gempa Kobe. Issue awan lurus ini ndompleng gempa Kobe tahun 1995 itu dan menyebar lewat media internet dengan cepat. Bahkan menjadi berkembang sebagai mitos. Misalnya di sini yang katanya berhasil memprediksi dengan kebenaran 60 %, namun saya tetap tidak dapat meyakininya.

Mengapa saya tidak yakin ?
Kalau memang benar di Kobe ada awan sebelum gempa, sangat mungkin itu hanyalah kebetulan saja. Kebetulan ada awan, kebetulan setelah itu ada gempa. Tetapi bahwa awan itu pertanda gempa sama sekali tidak berdasar. Sama halnya ketika saya sedang duduk menghadap ketimur kemudian ada hujan deres setelah itu, tetapi saya yg sedang duduk santai jelas tidak ada hubungan dengan hujan deres disitu kan ? Walopun aku mengalaminya sudah 37 kali !
Website-website yang ditunjukkan ke saya yang ada di comments kebanyakan bukan dari website yg saya anggap secara ilmiah kompeten. Coba baca uraianku tentang memilih website yang sangat ketat mengikuti kaidah ilmiah disini.
Nah sekarang coba tengok fakta tentang awan ini.
Awan itu ada bermacam-macam jenis. Bisa dibaca di eksiklopedia gratis wikipedia disini. Awan cirrus merupakan awan tinggi yg tersusun oleh kristal-krital es. Awan ini terlihat seperti serabut. Dan kadang berbentuk memanjang. Seperti dijelaskan didalam wikipedia bahwa awan itu berbentuk bermacam-macam dan komposisinya serta ketinggiannya berbeda-beda.
Geometri melihat ketiggian awan, dan jarak lateral awan
Awan lurus yg terlihat seringkali disebut sebagai Awan Cirrus, yaitu awan yg cukup tinggi attitude-nya. Awan ini memilki ketinggian antara rata-rata yg teramati sekitar 20 000 ft atau sekitar 6 Km tingginya. Sehingga akan teramati pada daerah yg cukup luas.
Coba kita ingat-ingat ketika melihat awan ini, apakah kita sambil mendongak atau sambil normal mengamati awan ?
- Kalau anda normal mengamati dengan sudut 30 derajat maka awan cirrus tersebut berada 12 Km dari tempat anda berdiri.
- Kalau anda mendongak (40 derajat) maka ketinggian jarak lateral awan itu hanya 6 Km.
- Kalau anda menggunakan padangan datar (<5 derajat) misal diatap genting maka jarak terjauh yg teramatipun hanyalah 60 Km, seandainya udara sangat cerah, tidak ada awan yg pendek (comulus).
Gambar Jawa dilihat dari angkasa dari sebelah selatan dan penampang Utara-SelatanDengan mengetahui ketinggian awan cirrus ini, maka kita dapat memperkirakan dimana awan itu berada. Dengan ketinggannya yang hanya 6 Km maka jarak pandang terjauh sebelum tertutup pohon atau gedung-gedung, dan juga karena kondisi udara di khatulistiwa yang banyak mengandung uap air (yg mengurangi feasibilty/ jarak lihat), maka awan yg teramati dengan mata telanjang mungkin hanya sekitar 30-40 Km saja. Yg tertangkap dengan baik oleh kamera rata-rata saya perkirakan terjauhnya hanya sekitar 20 Km saja.
Nah kalau anda melihat gambar penampang diatas, apakah anda yakin bahwa awan lurus yang dilihat dan dilaporkan dan ditulis dikoran-koran itu adalah awan gempa ? Awan Cirrus memilki kenampakan dan elevasi tertinggi sehingga kalau awan lain tentunya akan lebih dekat dengan pengamat.Coba amati saja fotonya dan perhatikan :
  • Apa kira-kira jenis awannya, anda bisa perkirakan elevasi/ketinggian awan
  • Perkirakan sudut pandangnya, kemana arah pandangnya
  • Hitung jarak awan dengan pengamat, dengan geometri SMP dulu diatas
  • Tentukan dimana lokasi awan itu.
Silahkan dipikirkan bareng-bareng, ya …
Apakah logis orang di Jogja melihat awan lurus pertanda gempa di Samodra Indonesia kemarin ? Apakah logis orang di Jakarta melihat awan lurus pertanda gempa di Jogja, padahal ketika mengamati awan dia sedang menghadap ke barat ?
Apalagi ketika ada yg di Batam melihat awan lurus sebagai pertanda awan gempa di Selat Sunda ? Lah dalam jarak lebih dari 200 Km itu sudah ada pengaruh kelengkungan bumi seperti terlihat pada gambar diatas.
Itulah sebabnya saya menuliskan anda berhati-hati kalau ada awan lurus vertikal karena kawan anda yg yakin itu awan gempa dan kebetulan dia pinter geometri, semestinya dia akan lari ketakutan, karena posisi episenter sangat dekat dengannya.
Posted by Dongeng Geologi