Senin, 07 Mei 2012

Benarkah Dulu Pizza makanan Orang Miskin ?

Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan makanan yang bernama Pizza ini, terutama para remaja dan kawula muda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Pizza ini. Makanan yang biasa disebut "martabaknya Negara Italia" ini sudah sangat terkenal di seluruh penjuru dunia, termasuk ke berbagai kota-kota besar di negeri kita ini Indonesia. Pizza adalah sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang di oven khusus dan biasanya disiram saus tomat serta keju dengan makanan tambahan lainnya yang bisa dipilih sesuai selera. Keju yang dipakai pada Pizza ini biasanya Keju Mozzarella atau "Keju Pizza". Jenis makanan lain dapat ditaruh di atas pizza, biasanya Daging dan Saus, seperti Salami dan Pepperoni, Ham, Bacon, buah-buahan seperti Nanas dan Zaitun, sayuran seperti Cabe dan Paprika, dan juga Bawang Bombay, Jamur dan lain lain.

Rotinya biasanya roti gandum biasa namun bisa diberi rasa tambahan dengan Mentega, Bawang Putih, Tanaman Obat, atau Wijen. Pizza biasanya dimakan selagi panas (biasanya pada saat makan siang atau makan malam), namun bisa juga disajikan dingin biasanya pada sarapan pagi atau pada saat piknik atau saat perjalanan jauh.

Pizza asli asal Italia yang rasanya enak dapat ditemui di Pizzeria (Toko Pizza) yang tiap porsinya berdiameter kira-kira 30 cm atau lebih, tetapi adonannya telah ditarik tipis. Salah satu rahasia keenakan Pizza Italia ini adalah dipanggang di dalam oven tradisional dengan bara api, karena jika dipanggang dengan oven listrik umumnya adonan pizza tipis tersebut akan menjadi keras.

Pada perjalanan sejarahnya Pizza telah dikenal oleh masyarakat zaman kuno yang tentunya berbentuk lain dengan pizza zaman sekarang. Makanan ini berasal dari makanan kaum miskin yang dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapatkan seperti : Tepung terigu, Minyak, Garam dan Ragi. Sejarah Pizza dimulai pada saat orang Yunani yang pertama membuat adonan roti berukuran besar, bulat dan rata dengan menggunakan campuran rempah-rempah dan minyak. Pada saat itu tomat belum ditemukan, sehingga tidak dipergunakan dalam campuran tersebut.


Pizza adalah makanan Italia yang paling termashyur setelah Spaghetti. Konon kabarnya, Pizza-pun punya legenda yang tersebar dari mulut ke mulut dan didongengkan turun-temurun. Alkisah Sejak zaman dahulu, penduduk di sekitar kota Napoli-Italia mempunyai sejenis makanan yang terbuat dari bahan yang sangat sederhana, tetapi lezat. Makanan itu terbuat dari Tepung gandum, yang diuleni hanya dengan air, dibagi-bagi menjadi gumpalan-gumpalan bundar dan digepengkan dengan tangan. Lalu adonan ini dibakar di atas batu yang sudah dipanaskan di bawah terik matahari. Itulah bentuk awal dari pizza. Setelah manusia mempergunakan kayu dan api untuk memasak, mereka menggunakan semacam tungku tertutup, berbentuk setengah lingkaran, dan terbuka di bagian depan. Mereka membakar kayu di dalam tungku dan meletakkan adonan gepeng dan bundar itu di dalamnya. Pada abad ke-16, Benua Eropa mengenal tanaman baru yang berasal dari Peru, yaitu Tomat. Demikan pula kota Napoli segera mengenal tomat dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Antara lain, yang selama ini menjadi makanan khas rakyat sekitar Napoli, menambahkan variasi baru bagi pizza mereka, yaitu dengan membubuhkan saos yang dibuat dari buah tomat. Ternyata saos tomat itu malah menambah lezatnya Pizza. Kemudian sejarah menuliskan bahwa pada awalnya Pizza ini adalah makanan khas Italia dari kalangan rakyat jelata yang miskin, Pizza berasal dari pinggiran kota Napoli di utara Italia sekitar tahun 1720. pada saat itu Pizza dianggap sebagai makanan rakyat miskin dan hanya pantas disantap oleh masyarakat miskin. Makanan siap saji ini biasanya dijajakan di jalan-jalan sempit pinggiran kota Napoli, para penjajanya menjajakan dengan cara berkeliling dan berteriak-teriak mencari pembeli. Ada hal yang unik mengenai cara mereka menyimpan Pizza agar tetap hangat, caranya adalah dengan menyimpan Pizza tersebut di dalam sebuah wadah yang terbuat dari tembaga yang disebut Scudo, kemudian wadah tersebut disangga diatas kepala si penjaja.

Pada masa tersebut Pizza tidak pantas masuk ke dalam lingkungan istana kerajaan, karena Pizza dianggap sebagai makanan kelas bawah. Maka karena hal tersebut sang Ratu yang berkuasa saat itu bermaklumat dengan tegas melarang anggota kerajaan dan para bangsawan untuk memakan Pizza ini, karena sang Ratu menganggap apabila menyantap makanan ini bisa merendahkan dan mengurangi wibawa kerajaan.

Namun dibalik Maklumat sang ratu itu, diam-diam sang Raja yaitu Raja Ferdinand I (1751-1825) justru sangat menyukai jenis makanan ini, dan konon karena sangat gandrungnya dengan makanan ini sang Raja sampai menyamar menjadi rakyat biasa hanya untuk pergi ke wilayah kumuh di pinggiran kota Napoli dan menyantap makanan kesenangannya itu. Dan dalam perkembangan selanjutnya sang Raja mengatakan kepada para bangsawan lainnya bahwa Pizza itu tak seburuk yang diduga, ternyata Pizza itu adalah makanan yang sehat dan sangat lezat. Pada awalnya kalangan bangsawan dan istana merasa takut untuk mencobanya karena adanya larangan dari sang Ratu. Namun beberapa orang diantara kalangan istana berani mencoba mencicipi makanan ini dan akhirnya ajakan sang Raja-pun mendapat respon positif dari kalangan istana dan bangsawan, sehingga dengan terbuka merekapun menyatakan bahwa Pizza layak dan dapat masuk dalam kalangan istana dan siapapun dapat menikmatinya. Konon menurut beberapa sumber dikatakan bahwa kemudian cucu Raja Ferdinand I yaitu Raja Ferdinand II memerintahkan untuk membuat pemanggang dengan bahan bakar kayu di kebun istana Capodimonte pada tahun 1832 untuk menjamu para tamu dan bangsawan menyantap Pizza.

Kisah lain menceritakan bahwa Pada abad ke 18, jenis roti ini dikenal di Italia serta dijual di jalan-jalan dan pasar dengan nama 'Pizza'. Pizza pada saat itu tidak mempunyai toping apapun melainkan hanya seperti roti tawar berbentuk bulat. Roti ini sangat mudah dibuat dan biayanya murah, karena itu kebanyakan dijual ke orang-orang miskin di daerah Naples.

Pada sekitar tahun 1889, Ratu Margherita dengan ditemani oleh suaminya Umberto I, melakukan perjalanan mengelilingi kerajaan Italia. Pada saat perjalanannya itulah, ia melihat banyak sekali orang yang makan roti berbentuk besar, bulat dan rata ini, terutama kaum petani. Karena penasaran, sang ratu memerintahkan pengawalnya untuk membeli roti tersebut, ternyata sang ratu sangat menyukainya sehingga setiap kali keluar kerajaan, maka ia akan makan roti tersebut. Hal ini menjadi bahan pembicaraan di kalangan kerajaan, karena mereka menilai sangat tidak pantas bagi seorang ratu untuk makan makanan kaum petani.

Ratu Margherita tidak memperdulikan protes kalangan istana, bahkan ia khusus mendatangkan Koki Rafaelle Esposito yang paling terkenal dengan Pizza-nya dan mempekerjakannya di istana untuk membuat berbagai macam Pizza sesuai dengan keinginan sang ratu. Koki Rafaelle Esposito membuat pizza special untuk sang ratu dengan menggunakan berbagai macam topping seperti Tomat, Keju Mozzarella, dan Daun kemangi segar, Pizza tersebut berwarna merah, putih dan hijau (sesuai dengan warna bendera Italia). Pizza ini kemudian menjadi Pizza favorit sang ratu dan dinamakan Pizza Margherita, karena sang ratu sangat menyukai Pizza maka Ia-pun menjadi sangat populer di kalangan rakyat Italia. Setelah itu Pizza pun menjadi semakin populer di seluruh Italia, dan mulai dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Jenis toppings Pizza dikembangkan oleh masing-masing daerah sehingga semakin banyak dan beraneka ragam.

Demikianlah sepenggal kisah tentang makanan yang disebut Pizza, makanan yang dulunya adalah makanan kaum miskin yang pada perkembangannya sekarang telah mendunia dengan cita rasa khas-nya., bahkan konon di Italia sendiri saat ini terdapat kurang lebih 30,000 kedai Pizza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar