London – Pertama kalinya ahli membuat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang mampu beroperasi di malam hari. Menariknya, PLTS ini tak butuh matahari. Seperti apa?
Pembangkit
listrik (PL) Germasolar seharga GBP 260 juta (Rp3,6 triliun) resmi
dibuka. PL ini dirancang mampu bekerja saat malam hari dan mampu
menyimpan panas untuk menyalakan turbin selama 15 jam tanpa paparan
sinar matahari.
PL
berupa menara ‘bohlam’ menyala yang dikelilingi 2.600 cermin ini
berada dekat Seville, salah satu tempat terpanas di dataran utama
Eropa. PL ini merupakan PLTS heliostatik yang menggunakan cermin untuk
mengkonsentrasikan panas intens dalam dua tanki garam.
Panas
900C melelehkan garam dan mendidihkan air di sekitarnya untuk
menyalakan turbin. Teknologi ‘terbarukan’ seperti turbin angin sering
kali terkendala karena manusia bukanlah ahli elemen. Jika angin berhenti
seperti dilaporkan DM, listik pun akan mati.
Berbeda, penyimpan panas dari tanki Germasolar mampu mengatasi masalah ini.
“Garam
disimpan di tanki panas, panas yang tersimpan akan digunakan saat
radiasi surya rendah. Garam mentransfer panas yang tersimpan dan terus
menghasilkan listrik saat malam,” papar perusahaan pembuat solusi ini,
Torresol.
Teknisi
Torresol Enqrique Sendagorta mengatakan, kami ingin menjadi perusahaan
global yang mengembangkan penggunaan tenaga surya yang
terkonsentrasi.
“Membuat PL ini menjadi langkah yang sangat penting,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar