Anggur tersebut diyakini produksi lokal, dan dikuburkan dengan bangsawan Romawi dekat kota Speyer, Jerman, pada tahun 350 Masehi. Kemudian ditemukan pada tahun 1867 dan dianalisis oleh ahli kimia selama Perang Dunia Pertama.
“Kami tidak yakin apakah anggur itu dapat bertahan dari kejutan udara saat dibuka.” tutur kurator anggur museum Ludger Tekampe yang dikutip Mail Online.
Sebuah percikan minyak zaitun dan segel lilin panas telah membuat cairan anggur putih itu bertahan selama lebih dari 602.000 hari sejak anggur tersebut dibuat.
Wine
keeper: The Pfalz Historical Museum in Germany has been home to the
1,650-year-old bottle, sealed with wax and containing a white liquid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar