Ibrahim
bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi
dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan
sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik.Sesungguhnya
orang yang paling dekat kepaa Ibrahim adalah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yan beriman
(kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orangh-orang yang
beriman.
Nabi
Ibrahim (Abraham) sering disebutkan di dalam Al Qur'an dan mendapatkan
tempat yang istimewa di sisi Allah sebagai contoh bagi manusia. Dia
menyampaikan kebenaran dari Allah kepada umatnya yang menyembah berhala,
dan dia mengingatkan mereka agar takut kepada Allah. Umat nabi Ibrahim
tidak mematuhi perintah itu, bahkan sebaliknya mereka menentangnya.
Ketika penindasan yang semakin meningkat dari kaumnya, nabi Ibrahim
pindah ke mana saja bersama istrinya, bersama dengan nabi Lut dan
mungkin dengan bebeapa orang lain yang menyertai mereka.
Nabi
Ibrahim adalah keturunan dari nabi Nuh. Al qur'an juga mengemukakan
bahwa dia juga mengikuti jalan hidup (diin) yang diikuti Nabi Nuh.
"Kesejahteraan
dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam". Sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia
termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Kemudian Kami
tengelamkan orang-orang yang lain. Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar
termasuk golongannya (Nuh).(QS Ash- Shafaat: 79-83).
Pada
masa Nabi Ibrahim, banyak orang yang menghuni dataran Mesopotamia dan
di bagian Tengah dan Timur dari Anatolia tinggal orang-orang yang
menyembah surga-surga dan bintang-bintang. Tuhan yang mereka anggap
paling penting adalah "Sin" yaitu Dewa Rembulan. Tuhan mereka ini
dipersonifikasikan sebagai seorng manusia yang berjenggot panjang,
memakai pakaian panjang membawa rembulan berbetuk bulan sabit diatasnya.
Lagian, orang -orang tersebut membuat hiasan gambar-gambar timbul dan
pahatan-pahatan (patung) dari tuhan mereka itu dan itulah yang mereka
sembah. Hal ini merupakan system kepercayaan yang tersebar luas ketika
itu, yang mendapatkan tempat persemaiannya di Timur Dekat (Near East),
dimana keberadaannya terpelihara dalam jangka waktu yang lama.
Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut terus saja menyembah
tuhan-tuhan tersebut hingga sekitar tahun 600 M. Sebagai akibat dari
kepercayaan itu, banyak bangunan yang dikenal dengan nama "ziggurat"
yang dulu dipakai sebagai observatorium (tempat penelitian
bintang-bintang) sekaligus sebagai kuil tempat peribadatan yang dibangun
di daerah yang membentang sejak dri Mesopotamia hingga ke kedalaman
Anatolia, disinilah beberapa tuhan,terutama dewa(i) Rembulan yang
bernama "Sin" disembah oleh orang-orang ini. 1
Kepercayaan
yang hanya bisa ditemukan dalam penggalian arkeologis yang dilakuan
saat ini, telah disebutkan dalam Al Qur'an. Sebagaimana disebutkan dalam
Al Qur'an, Ibrahim menolak penyembahan tuhan-tuhan tersebut dan
berpegang teguh kepada Allah saja, satu-satunya Tuhan yang sebenarnya.
Dalam Al Qur'an, perjalanan hidup Ibrahim digambarkan sebagai berikut :
Dan
(ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: "Pantaskah
kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?. Sesungguhnya aku
melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. Dan demikianlah Kami
perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdpat) di
langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk
orang-orang yang yakin. Ketika malah telah menjadi gelap, dia melihat
sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetpi tatkala
bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang
tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata:
"Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata :
"Sesungguhnya jika Tuhnaku tidak memberikan petunjuk kepadakum pastilah
aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat
matahari terbit, dia berkata: "Inilah tuhanku, ini lebih besar", maka
tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata : "Hai kaumku,
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan
langit dan b umi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku
bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.(QS. Al-An'an:
74-79)
Dalam
al Qur'an, tempat kelahiran Ibrahim dan tempat di mana dia tinggal
tidak dikemukakan dengan terperinci. Tetapi diindikasikan bahwa Ibrahim
dan Lut tinggal di tempat yang saling berdekatan satu sama lain dan
malaikat yang diutus kepada umat nabi Lut juga mendatangi Ibrahim dan
memberitahukan pada istrinya suatu berita gembira tentang bayi laki-laki
(yang dikandungnya), sebelum para malaikat itu pergi melanjutkan
perjalanan mereka menuju nabi Lut.
Cerita
penting tentang Nabi Ibrahim dalam al Qur'an yang tidak disebutkan
dalam Perjanjian Lama adalah tentang pembangunan Ka'bah. Dalam Al
Qur'an, kita diberitahu bahwa Ka'bah dibangun oleh Ibrahim dan putranya
Ismail. Sekarang ini, satu-satunya hal yang diketahui oleh ahli sejarah
tentang Ka'bah adalah bahwa Ka'bah merupakan tempat yang suci sejak masa
yang sangat tua. Adapun penempatan berhala-berhala pada Ka'bah selama
masa jahiliyah berlangsung sampai diutusnya Nabi Muhammmad, dan itu
merupakan penyimpangan dan kemunduran atas agama suci Ilahi yang pernah
diwahyukan kepada Nabi Ibrahim.
Ket.Gambar
hal 36. (Atas : Pada masa Nabi Ibrahim, agama politheisme menyebar ke
seluruh wilayah Mesopotamia. Sang Dewa rembulan "Sin" salah satu berhala
yang paling penting. Orang-orang membuat patung-patung dari tuhan-tuhan
mereka dan menyembahnya. Disebelah tampak patung sin. Simbul bulan
sabit dapat terlihat dengan jelas pada dada patung tersebut).
(Bawah:
Ziggurat yang digunakan baik sebagai kuil dan observatory perbintangan
yang dibangun dengan teknik yang paling maju ada masa itu. Bintang,
rembulan dan matahari menjadi objek utama dari penyembahan dan langi
memiliki hal yang sangat penting. Di sebelah kiri dan bawah adalah
ziggurat utama dari bangsa Mesopotamia.
Pada
masa Nabi Ibrahim, agama politeisme menyebar di wilayah Mesopotamia.
Sang Dewa Bulan "Sin", merupakan salah satu berhala yang paling penting.
Orang-orang membuat patung dari tuhan-tuhan mereka dan menyembahnya. Di
sebelah tampak patung Sin. Bentuk bulan sabit terlihat jelas pada dada
patung tersebut. Zigurat, yang digunakan baik sebagai kuil dan tempat
pengamatan bintang, merupakan bangunan yang dibuat dengan teknik paling
maju pada masa itu. Bintang, bulan dan matahari menjadi objek utama
penyembahan dan karenanya, langit merupakan hal sangat penting. Di
sebelah kiri dan bawah adalah zigurat utama bangsa Mesopotamia.
Ibrahim Dalam Perjanjian Lama
Perjanjian
Lama kemungkinan besar merupakan sumber paling detail dalam hal-hal
yang berkenaan dengan Ibrahim, meskipun banyak diantaranya yang mungkin
tidak bisa dipercaya. Menurut pembahasan dalam perjanjian lama, Ibrahim
lahir sekitar 1900 SM di kota Ur, yang merupakan salah satu kota
terpenting saat itu yang berlokasi di Timur Tengah dataran Mesopotamia.
Pada saat lahir, Ibrahim tidak (belum) bernama "Ibrahim", tetapi
"Abram". Namanya kemudian kemudian dirubah oleh Allah (YHWH).
Pada
suatu hari, menurut Perjanjian Lama, Tuhan meminta Ibrahim untuk
mengadakan perjalanan meninggalkan negeri dan masyarakatnya, menuju ke
suatu negeri yang tidak pasti dan memulai sebuah masyarakat baru di
sana. Abram pada usia 75 tahun mendengarkan seruan/pangilan itu dan
melakukan perjalanan bersama istrinya yang mandul yang bernama Sarai -
yang kemudian dikenal dengan nama "Sarah" yang berarti puteri raja - dan
anak dari saudaranya yang bernama Lut. Dalam perjalanan menuju ke
"Tanah yang Terpilih (Chosen Land)" mereka singgah/tingal di Harran
untuk sementara waktu dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Ketika
mereka sampai di tanah Kanaan yang djanjikan oleh Allah kepada mereka,
mereka diberikan wahyu oleh Allah berupa berupa pemberiahuan bahwa
tempat tersebut secara khusus dipilihkan oleh Allah buat mereka dan
dianugerhkan buat mereka. Ketika Abram mencapai usia 99 tahun, dia
membuat perjanjian dengan Allah dan namanya kemudian dirubah menjadi
Ibrahim (Abraham). Dia meninggal pada usia 175 tahun dan dikubur di gua
Macpelah yang berdekatan dengan kota Hebron (e l-Kalil) di West Bank
(tepi barat)yang hari ini wilayah tersebut di bawah penguasan Israel.
Tanah tersebut sebenarnya dibeli oleh Ibrahim dengan sejumlah uang dan
itu merupakan kekayaannya dan keluarganya yang pertama di Tanah Yang
Dijanjikan itu (Promise Land).
Tempat Kelahiran Ibrahim Menurut Perjanjian Lama
Dimanakah
tempat dilahirkannya Ibrahim, tetaplah merupakan sebuah isu yang
diperdebatkan. Orang Kristen dan Yahudi menyatakan bahwa Ibrahim
dilahirkan di sebelah Selatan Mesopotamia, pemikiran yang lazim dalam
dunia Islam adalah bahwa tempat kelahiran nya adalah di sekitar
Urfa-Harran. Beberapa penemuan baru menunjukkan bahwa thesis dari kaum
Yahudi dan Kristen tidaklah menyiratkan kebenaran yang seutuhnya.
Orang
Yahudi dan Kristen menyandarkan pendapat mereka pada Perjanjian Lama,
karena dalam Perjanjian lama tersebut, Ibrahim dikatakan telah
dilahirkan di kota Ur sebelah Selatan Mesopotamia setelah Ibrahim lahir
dan dibesarkan di kota ini, dia dcieritakan telah menempuh sebuah
perjalanan menuju Mesir, dan dalam perjalanan tersebut mereka melewati
suatu tempat yang dikenal dengan nama Harran di wiayah Turki.
Meskipun
demkian, sebuah manuskrip Perjanjian Lama yang ditemukan baru-baru ini,
telah memunculkan keraguan yang serius tentang kesahihan/validitas dari
informasi di atas. Dalam manuskrip yang ditulis dalam bahasa Yunani
yang dibuat sekitar sekitar abad ketiga SM, dimana manuskrip tersebut
diperhitungkan sebagai salinan yang tertua dari Perjanjian Lama, juga
nama tempat "Ur" tidak pernah disebutkan. Hari ini banyak peneliti
Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa kata-kata "Ur" tidak akurat atau
bahwa Ibahim tidak dilahirkan di kota Ur dan mungkin juga tidak pernah
mengunjungi daerah/wilayah Mesopotamia selama hidupnya.
Disamping
itu, nama-nama beberapa lokasi serta daerah yang disebutkan itu, telah
berubah karena perkembangan jaman. Pada saat ini dataran Mesopotamia
biasanya merujuk kepada tepi sungai sebelah selatan dari daratan Irak,
diantara sungai Efrat dan Tigris. Lagipula, dua milinium (2000 tahun)
sebelum kita, daerah Mesopotamia digambarkan sebagai sebuah daerah yang
letaknya lebih ke Utara, bahkan lebih jauh ke autara sejauh Harran, dan
membentang sampai ke daerah yang saat ini merupakan daratan Turki.
Karena itulah, bila sekalipun kita menerima pendapat bahwa "Dataran
Mesopotamia" yang disebutkan dalam Perjanjian Lama, tetap saja akan
terjadi misleading (keliru) untuk berpikir bahwa Mesopotamia dua
millennium yang lebih awal dan Mesopotamia hari ini adalah sebuah tempat
yang persis sama.
Bahkan
seandainya juga ada keraguan serius dan ketidaksepakatan tentang kota
Ur sebagai tempat kelahiran Ibrahim, tetapi ada sebuah pandangan umum
yang disetujui yaitu tentang fakta bahwa Harran dan daerah yang
melingkupinya adalah tempat dimana Nabi Ibrahim hidup. Lebih dari itu,
peneliltian singkat yang dilakukan terhadap isi Perjanjian Lama tersebut
memunculkan beberapa informasi yang mendukung pandangan bahwa tempat
kelahiran Nabi Ibrahim adalah Harran. Sebagai contoh di dalam Perjanjian
Lama, daerah Harran ditunjuk sebagai "daerah Artam" (Genesis, 11:31 dan
28:10). Disebutkan bahwa orang yang datrang dari keluarga Ibrahim
adalah "anak-anak dari seorang Arami" (Deutoronomi, 26:5). Identifikasi
penyebutan Ibrahim dengan sebutan "seorang Arami" menunjukkan bahwa
beliau (Ibrahim) melangsungkan kehidupannya di daerah ini.
Dalam
berbagai sumber agama Islam, terdapat bukti yang kuat bahwa tempat
kelahiran Ibrahim adalah Harran dan Urfa. Di Urfa yang disebut dengan
"kota para Nabi" ada banyak cerita dan legenda tentang Ibrahim.
Mengapa Perjanjian Lama Dirubah ?
Perjanjian
Lama dan Al Qur'an dalam mengungkapkan kisah tentang Ibrahim, tampaknya
hampir-hampir menggambarkan dua orang sosok Nabi yang berbeda, yang
bernama Abraham dan Ibrahim. Dalam Al Qur'an, Ibrahim diutus sebagai
rasul bagi sebuah kaum penyembah berhala. Kaum Ibrahim tersebut
menyembah surga-surga, bintang-bintang dan rembulan serta berbagai
sembahan lain. Dia berjuang melawan kaumnya dan selalu berusaha untuk
mencoba agar mereka meninggalkan kepercayaan-kepercayaan tahayul dan
secara tidak terhindarkan, hal; itu juga telah membangkitkan nyala api
permusuhan dari seluruh masyarakatnya bahkan termasuk ayahnya sendiri.
Sebenarnya,
tidak ada satupun dari hal yang disebutkan diatas diceritakan dalam
Perjanjian Lama. Dilemparkannya Ibrahim ke dalam api, bagaimana Ibrahim
menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh masyarakatnya, tidaklah
disebutkan dalam Perjanjian Lama. Secara umum Ibrahim digambarkan
sebagai nenek moyang bangsa Yahudi dalam Perjanjian Lama. Hal ini
menjadi bukti bahwa pandangan di dalam Perjanjian Lama ini dibuat oleh
para pemimpin masyarakat Yahudi yang mencoba memberikan pijakan di masa
mendatang konsep "ras/suku bangsa". Bangsa Yahudi percaya bahwamereka
adalah kaum yang selalu dipilih oleh Tuhan dan merasa lebih unggul dari
yang lainya. Mereka dengan sengaja dan penuh keinginan untuk mengubah
kitab Suci mereka dan membuat penambahan-penambahan serta berbagai
pengurangan berdasarkan keyakinan seperti di atas. Inilah sebabnya
mengapa Ibrahim digambarkan sebagai nenek moyang bangsa Yahudi belaka
dalam Perjanjian Lama.
Penganut
Kristen yang percaya terhadap Perjanjian Lama, berpikir bahwa Ibrahim
adalah nenek moyang bangsa Yahudi, namun hanya terdapat satu perbedaan;
menurut penganut Kristen, Ibrahim bukanlah seorang Yahudi namun ia
adalah seorang Kristen. Penganut Kristen yang tidak begitu memperhatikan
konsep mengenai ras/suku bangsa sebagaimana dilakukan Yahudi, mengambil
pendirian ini dan hal ini menjadi salah satu penyebab perbedaan dan
pertentangan diantara kedua agama ini. Allah memberikan keterangan
sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an sebagai berikut :
Hai
ahli kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal
Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu
tidak berpikir?. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah-membantah
tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah dalam
hal yang tidak kamu ketahui; Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui.
Ibrahim
bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi
dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan
sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik".
Sesungguhnya
orang yang paling dekat kepaa Ibrahim adalah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yan beriman
(kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orangh-orang yang
beriman.(QS Ali Imran 65-68).
Di
dalam Al Qur'an sangatlah berbeda dengan apa yang ditulis dalam
Perjanjian Lama, Ibrahim adalah seseorang yang memperingatkan kaumnya
agar mereka takut kepada Allah, serta bahwa dia adalah seseorang yang
berperang/berjuang melawan kaumnya itu pada akhirnya. Dimulai sejak masa
mudanya, ia memperingatkan kaumnya yang menyembah berhala-berhala untuk
menghentikan perbuatan mereka itu. Sebagai reaksi, kaumnya bertindak
dengan mencoba untuk membunuh Ibrahim. Untuk menghindar dari kejahatan
yang dilakukan oleh kaumnya, maka Ibrahimpun akhirnya berpindah tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar