Minggu, 13 Mei 2012

Ini Dia! 10 Kota Termahal di 2011

Ini Dia! 10 Kota Termahal di 2011
London, Paris, Milan, dan Barcelona menjadi contoh paling bagus melemahnya posisi mereka sebagai kota paling mahal di dunia. Ini terjadi karena mata uang poundsterling (London) dan euro dalam beberapa tahun ini terus melemah terhadap dolar AS. Dampaknya, biaya hidup ekspatriat menjadi murah...
Luanda (Angola) tetap terpilih sebagai kota paling mahal di dunia pada 2011 oleh lembaga Mercer. Sebelumnya, lembaga ECA Internasional menobatkan Luanda di posisi teratas kota paling mahal di dunia, melewati Tokyo, Jepang.

Tiga benua mendominasi ranking 10 kota termahal dunia, yang diperkirakan masih akan berlanjut pada 2012. Ketiga benua itu adalah Asia, Afrika, dan Eropa. Yang menarik, London jatuh dari posisi 10 besar di 2010 ke posisi ke-18. Singapura dan Sao Paolo menyodok di 10 besar. Di posisi ketiga ada kota N’Djamena di Chad. Asia Tenggara hanya diwakili Singapura, sementara Jakarta masih jauh tertinggal di urutan bawah.

Jepang dan Swiss menempatkan dua kota di posisi 10 besar. Jepang ada Osaka, dan Swiss punya Zurich dan Jenewa. Memang, tinggal di beberapa kota ini terasa mahal biaya hidup.

Survei dilakukan di 214 kota di lima benua dengan melibatkan 100 lebih negara. Subjek survei adalah para ekspatriat yang bekerja dan mendapat penghasilan di kota-kota yang disurvei itu. Sejumlah indikator menjadi poin penting penentu ranking kota-kota termahal di dunia ini. Pertama, terkait dengan fluktuasi mata uang dolar AS. Para ekspatriat ini bergaji dolar AS dan sangat tergantung tingkat mapan, mewah, dan enaknya hidup terhadap pergerakan dolar AS itu sendiri terhadap mata uang lokal.

Rumusnya simpel: semakin dolar AS menguat, maka semakin lebih murah kota tempat tinggal para ekspatriat itu. Sebaliknya, semakin dolar AS melemah, semakin mahal biaya hidup para ekspatriat itu. Ada 200 item yang dimasukkan menyangkut biaya hidup di kota-kota yang diteliti. Tentu, yang paling mahal adalah properti, baik rumah maupun apartemen. Lainnya, transportasi, makan, gaya hidup, kehidupan malam, wisata, dan lain-lainnya.

London, Paris, Milan, dan Barcelona menjadi contoh paling bagus melemahnya posisi mereka sebagai kota paling mahal di dunia. Ini terjadi karena mata uang poundsterling (London) dan euro dalam beberapa tahun ini terus melemah terhadap dolar AS. Dampaknya, biaya hidup ekspatriat menjadi murah. Biaya rumah yang tadinya mahal (jika dikurskan 1.000 dolar AS per bulan, menjadi hanya 700 dolar AS), kini menjadi murah.

Di Luanda, mata uang lokal terus menguat terhadap dolar AS. Begitu juga di Jepang. DI Singapura, dengan ekonomi yang stabil, dolar Singapura kini menjadi raja yang sulit tergoyahkan. Bahkan dengan mata uang rupiah. Faktor lain (kedua), menyangkut masalah kenaikan harga barang-barang dan jasa, atau dalam bahasa ekonomi disebut inflasi.

Survei seperti ini menjadi sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki kantor cabang di banyak negara. Dengan begitu, mereka bisa menentukan besaran gaji yang diberikan kepada karyawan dan profesionalnya. Tentu, manager cabang perusahaan A di Tokyo digaji lebih tinggi dibandingkan manajer yang ada di Jakarta.

Tabel Kota Termahal di Dunia 2011

1. Luanda (Angola)
2. Tokyo  (Jepang)
3. Ndjamena (Chad)
4. Moskow (Rusia)
5. Jenewa (Swiss)
6. Osaka  (Jepang)
7. Zurich (Swiss)
8. Singapura (Singapura)
9. Hong Kong (Hong Kong)
10. Sao Paulo (Brasil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar